Teatrikal Pingkan Matindas yang di Sutradari oleh Achi Breyvi Talanggai |
Joe Reginella seorang Seniman asal Amerika Serikat, Banyak Karya nya terkait dengan peristiwa yang telah lalu atau biasa di sebut sebagai sejarah. Nama Joe Reginella lumayan tersohor walau kontroversi di kalangan yang tak paham dunia sastra dan seni, ya kalangan awam lah seperti saya ini.
Beberapa Karya Seni dari Joe Reginella yang terkait dengan Sejarah Amerika Serikat pada Peristiwa Tanggal 29 Oktober 1929, dikenal sebagai Black Tuesday, dikenang sebagian besar masyarakat Amerika Serikat sebagai hari resesi terburuk. Kala itu, pasar saham New York jatuh drastis, merupakan awal dari keruntuhan dan kehancuran bursa yang membuat panik selama lima hari. Siapa yang tahu, bahwa saat momen tersebut berlangsung, tragedi paling mengerikan ternyata juga terjadi Jembatan Brooklyn. Menurut Joe Reginella, tiga ekor gajah sirkus menerobos masuk ke perkotaan pada hari itu, menumbalkan sejumlah korban manusia dan dua gajah akhirnya mati dalam penyerbuan. Sejarah kelamnya kemudian diabadikan lewat monumen Brooklyn Bridge Elephant Stampede of 1929 hasil Karya Seni dari Joe Reginella.
Brooklyn Bridge Elephant Stampede of 1929 Karya Joe Reginella |
Apakah ada pernah membaca buku sejarah atau arsip terkait Kisah Miris tentang Penyerbuan tiga ekor gajah yang di abadikan dalam Karya Seni Monumen di atas? Jika Tidak, Jangan Khawatir karena ini Karya Seni, Tapi Bohong . Peristiwa Penyerbuan Gajah ini tidak pernah terjadi.
Satu lagi karya seni yang spektakuler dari Joe Reginella yang terkait dengan peristiwa sejarah yakni pada Tanggal 2 November 1963 terjadi Pembunuhan terhadap Presiden John F. Kennedy hari itu seantero Amerika Serikat heboh seluruh media fokus meliput peristiwa Pembunuhan Presiden ini dan meluputkan suatu peristiwa yang terjadi bersamaan yakni tewasnya 400 manusia yang jadi penumpang di kapal feri. Joe Reginella membuat Monumen sebagai karya seninya untuk mengenang peristiwa ini, Monumen itu di beri nama "The memorial to the 1963 Staten Island Ferry Disaster"
The Memorial to the 1963 Staten Island Ferry Disaster Karya Joe Reginella |
Anda tidak perlu susah susah membuka dokumen, data atau arsip bersejarah Tahun 1963 untuk mencari peristiwa kapal Feri yang di serang oleh Gurita Raksasa karena ini Karya Seni, Tapi bohong dan Peristiwa ini tidak tidak pernah terjadi.
Bagaimana tentang dunia seni di Sulawesi Utara? Tanggal 30-31 Oktober 2020 Institut Seni Budaya Indenpenden Manado ( ISBIM) menggelar Karya Seni yang mencatut sejarah dalam bentuk Pentas Teatrikal Pingkan Matindas yang di Sutradari oleh Achi Breyvi Talanggai. Kisah ini menceritakan tentang asmara Pingkan dan Matindas dan seorang yang bergelar Raja Bolaang Mongondow. Dalam adegan juga di tampilkan bahwa Raja Bolaang Mongondow akan melanggar adat Bolaang Mongondow yang berakhir dengan Terpenggalnya Kepala sang Raja Bolaang Mongondow, Kepala Raja Bolaang Mongondow yang telah di penggal di tenteng di atas Panggung Teatrikal dengan di beri warna merah sebagai tanda berdarah darah.
Kepala Raja Bolaang Mongondow yang di Penggal dalam Seni Teatrikal ala ISBIM |
Anda tidak perlu repot repot membuka arsip atau dokumen sejarah yang ada di ANRI, KITLV atau Leiden Belanda karena pasti tidak akan di temukan Nama Raja Bolaang Mongondow yang di penggal. Baik itu Raja Mokodoludut, Raja Damopolii, Raja Mokodompit, Raja Mokoagow, Raja Raja Dinasty Manoppo, Raja Sugeha atau siapa saja yang bergelar Raja Bolaang Mongondow yang kepalanya di penggal. Kenapa tidak ada? Karena ini hanya Seni ( kata mereka), Tapi bohong dan Peristiwa ini tidak pernah terjadi.
Pentas Seni Teatrikal ini menghebohkan seantero Bolaang Mongondow Raya boleh di bilang terjadi kemarahan massal atas Seni teatrikal ini , Kecuali ada beberapa orang yang mengaku paham dan bagian dari seniman atau sastrawan yang tidak marah marah, mereka sangat maklum bahwa ini cuma seni. Bahkan di media sosial para Seniman dan Sastrawan ini merasa malu sebagai orang Mongondow melihat warga Bolaang Mongondow marah marah atas pencatutan Raja Bolaang Mongondow dalam Seni Teatrikal ini. Sementara masyarakat umumnya Bolaang Mongondow yang bukan seniman seperti saya, tak perduli akan apa yang di pikirkan oleh orang orang yang mengaku Sastrawan dan Seniman, Tetap marah dengan peristiwa ini, Bahkan Laskar Bogani Indonesia melaporkan peristiwa ini ke Mapolda Sulawesi Utara karena menganggap Teatrikal ini sebagai penistaan terhadap adat dan etnik Bolaang Mongondow.
Melihat heboh nya penampilan dari Seniman ISBIM besutan Achi Breyvi para beberapa seniman Bolaang Mongondow yang tergabung dalam ormas AMABOM dalam pelantikan Brigade Bogani di salah satu desa di kecamatan lolayan menampilkan Karya Seni serupa yang di buat oleh ISBIM yakni Teatrikal Loloda Mokoagow yang niatnya Seni di balas Seni.
Karya Seni Besutan AMABOM |
Dalam Karya Seni Besutan AMABOM ini di tampilkan bahwa Pingkan sangat mencintai bahkan tergila gila kepada Raja Bolaang Mongondow yang bernama Loloda Mokoagow, Namun Cinta tulus Pingkan kepada Raja Loloda Mokoagow, di tolak mentah mentah oleh sang Raja.
Dan sekali lagi anda tidak perlu repot repot membuka arsip atau dokumen sejarah terkait peristiwa ini karena pasti tidak di temukan, lha ini kan Hanya Karya Seni, Tapi Bohong. Peristiwa ini tidak pernah terjadi.
Saya selaku Penulis blog ini bukan basic Seniman apalagi Sastrawan dan Basic Pendidikan dan Pekerjaan Saya adalah eksata. Ilmu Pasti dan Pasti Saya juga tidak paham dengan Model Seni kayak begini, Seni yang mencatut sejarah Tapi Bohong.
Saya juga belum paham akan mazhab atau aliran dalam dunia Seni dan Sastra mungkinkah ada semacam aliran, mazhab atau isme dalam dunia Seni dan Sastra yang menampilkan hal hal tanpa bohong yang Seni nya tidak mengandung RASIS, tidak 'berdarah darah' dan sadis di atas panggung, tidak menyusupkan perasaan permusuhan antara etnik dalam Seni nya, Saya berharap Para Seniman dan sastrawan semacam ini ada di dunia nyata. Semoga. Wallahu'alam.
1. Bachtiar Absal, 2018 https://kumparan.com/absal-bachtiar/
2. Live Streaming kawanua TV , 30-31 oktober 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar