#BlogArchive1 .widget-content{ height:100px; width:auto; overflow:auto; }

06 Oktober, 2020

Keisha Aylakiva Mokoginta

Puteri Yang Menjadi Berkah Keluarga

Bulan Desember 2010, Saat masi kerja sebagai Fasilitator PNPM Lingkungan Mandiri Pedesaan , saya meluangkan waktu untuk mengikuti tes CPNS kabupaten Bolaang Mogondow Timur. Akhir Desember 2010 nama muncul di koran dengan judul nama nama yang lulus seleksi CPNS Pemkab Bolaang Mongondow Timur. Ada rasa haru luar biasa, senang sekaligus mematahkan mitos bahwa seleksi cpns 'butuh modal' dan ternyata tidak berlaku setidaknya untuk saya pribadi. Hati teramat senang dengan puji syukur menyampaikan informasi ini ke kedua orangtua yang saat itu berada ada di Tidore. Dan beberapa hari kemudian saya pun di resain (bahasa lain dari kata pecat) sebagai Fasilitator PNPM LMP karena di anggap telah lulus dalam seleksi CPNS 2010.
Bulan Juni 2011 saya menikah , dan sebagai Kepala Keluarga baru cukup gerah menunggu Kapan NIP CPNS terbit bahkan sudah di tes ulang. Upaya perjuangan untuk mendapatkan Hak selaku warga negara yang telah mengikuti dan Lulus seleksi CPNS. Perjuangan yang panjang di iringi aksi bersama kawan kawan senasib. Rasa Galau dengan ketidak pastian nasib di tambah sang isteri tercinta belum juga ngidam, sungguh penantian doble yang luar biasa.
Saya berbaju kuning ketika dialog dengan Pihak BKN terkait Nasib NIP Kami. ini merupakan aksi terakhir kami di BKN. Massa aksi berjumlah di atas 300 orang yang terdiri dari calon CPNS dan keluarga. Alhamdulilah sampai bubar sekitar jam 20.30 Tidak ada yang anarkis dan pihak kepolisian dan satpol PP bertindak persuasif.

Awal Bulan Februari 2012, saat lagi nonton tv saya mendapatkan SMS dari seorang kawan seperjuangan dengan isi berita Hari Kamis Tanggal 9 Februari Penyerahkan SK CPNS, Langsung saja saya sambar hp dan bergerak menuju isteri tercinta yang saat itu berada di dalam kamar kecil, membawa kabar kejutan, saat isteri keluar dari kamar kecil sambil senyum lebar dan sontak berkata bareng : "ada kabar gembira".. "Alhamdulillah" kembali ucapan spontan yang sama, saya pun lanjut bertanya : 'ade so tau so?' adik panggilan kesayangan untuk isteri. Dan kata isteri : "Sudah, ade' Positif (hamil)''.. Subhanallah jawab ku. "Lha kakak mau kase kabar apa tadi? tanya isteriku. Ku jawab : 'Hari Kamis SK CPNS di serahkan'. Alhamdulillah penantian yang panjang dan di kabulkanNya secara bersamaan dua rejeki, bakal mendapat momongan dan mendapatkan SK CPNS.
Hari berikutnya setelah penerimaan SK CPNS, saya bersama, Rizal Buraze dan Abdul Risal Mokoginta melapor ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Bol-Mong Timur sebagai instansi penempatan kami. Kepala Dinas Saat Itu Bapak Muhammad Yahya, SP. keakraban cepta tercipta di Kantor ini karena Pegawai Pegawainya sebagian besar senior atau letteng saya di Fakultas Kehutanan UDK. Ada kak Budi Potabuga, S.Hut, Hariyono Gumalangit, S.Hut, Fadjri Mokoginta, S.Hut, Mneer Haru Manoppo,S.Hut, Ibu Frida Mamuko,S.Hut serta Sandry A. Rahman, S.Hut. Sandry merupakan alumni Fahutan Unhas Makassar.
Waktu berjalan terus dengan aktivitas kehutanan yang padat kegiatan fisik, sampai suatu saat di tanggal 5 Oktober 2012 saya berfirasat isteri akan segera melahirkan. Dengan modal firasata ini saya beranikan diri minta izin ke kepala Dinas Hutbun ( Pak Yahya), setelah di izinkan tanpa membuang waktu saya langsung memacu kecepatan motor saya menuju ke kota Kotamobagu,saat memasuki kecamatan Modayag saya pun bergumam dalam hati..'ini kan cuma firsasat kok berani yah minta izin ke Kepala Dinas' tapi tak apalah terus saja menuju rumah kontrakan kami di keluarahan Mongondow Kota Kotamobagu.
Saat itu sudah mendekati Isya. Setelah saya mandi tak berselang lama isteri saya mengeluh dan berkata sudah ada tanda akan melahirkan. Dan segera kami berkemas dan menuju Klinik bersalin di kelurahan Matali. Oleh Bidan bersalin masih di suruh pulang karena menurut analisisnya waktu melahirkan masih sekitar 3-4 hari lagi, jadi kami balik lagi kerumah. Tidak sampai satu jam keluhan sakit tanda kan melahirkan muncul lagi dan balik lagi kami ke klinik tadi, dan benar 1 Jam kemudian Tepatnya Jam 12.15 Dini hari Tanggal 6 Oktober 2012, Lahirlah Bidadari Cilik Kami.

Keisha Jam 12.45 am tanggal 6-10-2012, Matali kotamobagu















KEISHA AYLAKIVA MOKOGINTA namanya.Nama Yang mengandung Doa. Keisha Berarti Penuh Kebaikan dan Aylakiva yang berarti Pembawa Cahaya Terang. Keisha Aylakiva adalah Penuh dengan Kebaikan dan Pembawa Cahaya Terang. Bidadari Kami, anak yang menurut Tradisi Mongondow namanyan akan di sematkan ke nama orangtuanya. Papa Keisha dan Mama Keisha. Puteri Kami ini merupakan Cucu pertama perempuan dari Aki dan Inde' (mama dan papa saya). oleh Mama dan Papa, Keisha di beri nama panggilan Bua'.


Papa ( Aki) dan Bua' Tanggal 08-12-2012















Oleh Papa dan Mama ( Aki dan Baay) Keisha di sapa Bua'.. dan setelah keisha sudah bisa bicara, Keisha 'balas' memanggil Aki dan Baay dengan.sebutan Mama dan Papa.


Mama ( Baay) mengawal terus Bua' / Keisha 11-12-2012















Keisha saat lahir merupakan cucu yang istimewa dari mama dan papa ini karena Keisha cucu yang ke 10 dan satu satunya Cucu perempuan saat itu. Sepupu Keisha yang lainnya semuanya Laki laki.

Bulan Desember 2012 kami sekeluarga urung rembuk untuk memenuhi syariat Islam yakni aqiqah, dan hasilnya aqiqah di adakan di Desa ollot Kecamatan Bolangitang, Kampung Ibu Keisha dan Babay. 

Tanggal 17 Desember 2020 Aqiqah di laksanakan dengan adat Bolangitang bersyariat Islam.

Penyembelihan Kambing untuk Aqiqah Keisha 17-12-2012












Sesuai Syariat Islam Penyembelihan kambing untuk aqiqah anak perempuan adalah seekor kambing. setelah prosesi Penyembelihan Kambing di lanjtkan dengan prosesi adat Bolangitang yakni pembacaan kitab Barzanji dan gunting Rambut.

Prosesi aqiqah berdasarkan adat Bolangitang




Keisha saat Gunting Rambu 17-12-2012

Setelah kewajiban orangtua untuk anak yakni aqiqah selesai di laksanakan, kami kembali pulang ke Kotamobagu, sepanjang waktu sepanjang hari Keisha lah yang menjadi penghiburan kami sekeluarga. Mengamati dan mengikuti perkembangan Keisha adalah hal yang mneyenangkan yang tidak pernah di lupakan oleh Kami selaku orang tua termasuk mama dan papa keisha ( aki/Kakek dan Baay/ Mama) serta Babay Keisha yang ber ada di Kmapung Ollot terus memantau perkembangan Keisha setiap waktu.



Di atas ini Video yang menggambarkan moment spesial dari kami selaku orangtua, Bayi mungil kami sekarang sudah bisa berdiri... bahagianya tak terbendung. Keisha mulai belajar berdiri dan berhasil di rekam pake kamera HP. saat itu Keisha berusia 10 bulan.


Video di atas saat Keisha berusia 2 tahun, mencoba menyanyikan lagu burung kakatua, tak habis habisnya hiburan yang di tampilkan Keisha untuk keluarga baru Kami. Anugerah Tuhan bagi kami. 

Rasanya Bayi kami ini terlalu cepat besar, tak terasa baru kemarin eh kemudian bayi mungil kami sudah mau sekolah di TK

Keisha so jadi anak TK, Kotamobagu 2017













Dan ayah pun menyerah, inginnya sih Keisha sang bua' ati tetap menjadi batita mungil namun engkau tumbuh terus menjadi anak yang lincah,dan sekarang ini Tahun 2020 keisha sudah duduk di bangsu SD kelas 2.

Keisha jadi siswa SDN Bungko kotamobagu




















Tetap tumbuh dan sehat terus sayang jadi lah sesuai nama mu karena nama mu adalah Doa ayah dan Ibu, Keisha = penuh kebaikan, aylakiva = Pembawa cahaya terang, Insya Allah hidupmu dalam kebaikan dan selalu di tempat yang terang, di mana pun engkau berada maka tempat itu akan menjadi terang karena engkau adalah aylakiva.

Keisha terkini akhir 2020, Perum PCI Kotamobagu











Tetap bertumbuh lah sayang, karena ayah dan ibu mu tak akan perduli, sampai engkau Dewasa bahkan ayah dan Ibu mulai menjadi tua renta, engkau akan tetap menjadi anak kecil yang imut bagi kami. Berdoalah untuk Mama mu wahai Bua' yang telah menjadikan ayahmu menjadi anak kecil yang imut sampai Mama wafat.. dan Doakan Babay mu yang mengasihi Ibu mu tiada tara, dan tetaplah menjadi bua' nya Papa sampai pada waktunya Tiba sunatulah batasan dunia fana ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar