#BlogArchive1 .widget-content{ height:100px; width:auto; overflow:auto; }

10 April, 2013

kisi kisi Pilkada di calon Provinsi Bolaang Mongondow Raya


PESTA PERNIKAHAN SEORANG KAWAN

Bagi saya, hal membuat galau tiap bulan adalah di saat tanggal tua kita mendapat undangan pesta kawin secara beruntun, wOw kenapa bisa begitu?? Yeaah maklumlah bagi seorang Budak / Abdi Negara seperti saya, akan keteteran memenuhi tradisi pogutat. Tradisi Pogutat dulunya bertujuan saling membantu secara ikhlas ketika ada angota masyarakat melaksanakan hajatan, Bantuan ini dapat berupa;  ayam, beras dll. Tradisi Bolaang Mongondow yang unik dan mulia ini kayaknya sekarang polanya sudah bergeser kearah mirip arisan, dalam bahasa gaul kotatamobagu ‘Baku balas ba sokong’, artinya dorang kase 10ribu torang balas lei 10ribu. Saya pun bingung, sebenarnya Sejak kapan nilai nilai pogutat ini bergeser dari baku bantu secara ikhlas sesuai kemampuan menjadi baku bantu system arisan. Pernah hal ini saya tanyakan ke beberapa teman teman yang sejak lahir, tinggal di Bolaang Mongondow Raya dan jawaban yang saya dapatkan; ngana Tanya jo pa ETA !! ETA siapa sih??? Eeeee..TAuuuu leeeeeey .. ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing !!.
Beberapa hari silam saya berusaha memenuhi undangan pesta pernikahan dari seorang kawan. Beberapa tahun lalu saat pesta pernikahan saya, kawan ini tidak saya undang karena belum saling kenal, tapi tak apalah saya tidak akan ambil pusing dengan ‘pogutat modern’ (system arisan).
Dengan menumpang bentor keren saya pun berangkat menuju pesta pernikahan, bentor yang saya tumpangi cukup keren dengan sound system yang ok punya, music pun di putar.. wOw baru dengarin hentakan bass lagu ini saya sudah tersenyum, dalam hati pasti lagu KEKIRI-KEKANAN lagu RnB dari Ambon.. tapi wadow !! lagunya aneh bangeet.. tidak keren n gaul lagi, sudah di '"bajak" sama artisnya kandidat pilwako kotamobagu..ckckckckc. ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing !!.
  Singkat cerita, saya sampai juga dirumah hajatan pesta pernikahan, plong end segar melepas jengkel mendengar lagu kekiri-kekanan sudah berubah. Duduk di pesta sambil ngobrol dengan kawan kawan yang beberapa kali sempat terhenti dengan kalimat pembawa acara yang menyambut kedatangan tamu special yang adalah para kandidat calon walikota. Tidak lama kemudian foto bareng yang langsung di daulat pengantin bersama kandidat ini untuk foto bareng dengan alasan kandidat jagoan ini akan segera meninggalkan pesta karena akan memenuhi beberapa undangan pesta yang sama di tempat lain. Kalau dulu di tanah Mongondow ini, hadir di hajatan dengan system ‘CIKI RON’ di anggap kurang sopan, ketika meninggalkan hajatan dengan alasan akan menghadiri hajatan yang sama di beberapa tempat yang lain akan di nilai mo’oaheran si undangan sangat sangat minim, ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing !!.
Acara pun berlanjut dengan beberapa agenda di percepat  termasuk foto bareng kandidat yang lagi ‘baku riki’ hadir di pesta lain. Tak lama kemudian pembawa acara mengundang kandidat untuk menyanyi. Kebiasan ini kayaknya sudah jadi trend di Daerah yang sebentar lagi bakal menjadi Provinsi Bolaang Mongondow Raya ini. Music pun mulai di mainkan dan… hahahah lucu suara fals tapi lengak lenggoknya seperti artis tepuk tangan pun meriah,, saya pun bingung kenapa harus tepuk tangan mendengar lagu yang di bawakan dengan suara standar banget dan sekali kali fals, ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing!!.
Tradisi mengundang menyanyi pejabat atau calon pejabat termasuk kandidat di pesta pernikahan sejak kapan jadi trend, saya pun tak tahu. Padahal menyanyi itu fungsinya untuk menghibur pendengarnya yang  seharusnya pendengar merasa terhibur dengan suara merdu sang penyanyi bukan ketenaran dari orang yang menyanyi. Setiap profesi atau pekerjaan jika dikerjakan oleh ahlinya pasti hasilnya WOW banget. Saya bahkan berandai andai ketika seorang tokoh politik disambut luar biasa dengan tepuk tangan di hajatan apapun (kecuali duka cita) ketika  mendapat kesempatan untuk bicara entah sambutan atau apalah judulnya (yang penting bukan menyanyi) dan hadirin bertepuk tangan karena apa yang di sampaikan benar dan menyentuh rakyat termasuk undangan yang hadir di pesta tersebut atau diam saja dan ikuti acara yang telah di atur oleh empunya hajatan dan acara hiburan untuk tamu di isi oleh penyanyi penyanyi yang disiapkan oleh empunya hajatan, ini lebih baik ketimbang mendorong secara tidak langsung para penggiring orang orang besar ini untuk memfasilitasi dan mengarahkan empunya hajatan menjadikan artis dadakan si orang orang besar ini. ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing!!.
     Setelah pesta selesai saya pun pamitan ke empunya hajatan dan kembali ke rumah. Tidak lupa pula mencari bentor tumpangan yang keren tapi bukan bentor tadi. Dijalan saya membatin moga aja sopir bentor memutar lagu ‘KEKIRI-KEKANAN’ yang saya sukai itu. Yupz benar music pun di mainkan dan…. Lagi lagi lagu 'bajakan' dari Rapper ambon ini oleh kandidat yang berbeda. ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing!!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar