PESTA PERNIKAHAN SEORANG KAWAN
Bagi saya, hal membuat
galau tiap bulan adalah di saat tanggal tua kita mendapat undangan pesta kawin
secara beruntun, wOw kenapa bisa begitu?? Yeaah maklumlah bagi seorang Budak /
Abdi Negara seperti saya, akan keteteran memenuhi tradisi pogutat. Tradisi
Pogutat dulunya bertujuan saling membantu secara ikhlas ketika ada angota
masyarakat melaksanakan hajatan, Bantuan ini dapat berupa; ayam, beras dll. Tradisi Bolaang Mongondow yang unik
dan mulia ini kayaknya sekarang polanya sudah bergeser kearah mirip arisan,
dalam bahasa gaul kotatamobagu ‘Baku balas ba sokong’, artinya dorang kase
10ribu torang balas lei 10ribu. Saya pun bingung, sebenarnya Sejak kapan nilai
nilai pogutat ini bergeser dari baku bantu secara ikhlas sesuai kemampuan
menjadi baku bantu system arisan. Pernah hal ini saya tanyakan ke beberapa
teman teman yang sejak lahir, tinggal di Bolaang Mongondow Raya dan jawaban yang saya dapatkan;
ngana Tanya jo pa ETA !! ETA siapa sih??? Eeeee..TAuuuu leeeeeey .. ahh pusing
amat si amat aja ngga pernah pusing !!.
Beberapa hari silam
saya berusaha memenuhi undangan pesta pernikahan dari seorang kawan. Beberapa
tahun lalu saat pesta pernikahan saya, kawan ini tidak saya undang karena belum
saling kenal, tapi tak apalah saya tidak akan ambil pusing dengan ‘pogutat
modern’ (system arisan).
Dengan menumpang
bentor keren saya pun berangkat menuju pesta pernikahan, bentor yang saya
tumpangi cukup keren dengan sound system yang ok punya, music pun di putar..
wOw baru dengarin hentakan bass lagu ini saya sudah tersenyum, dalam hati pasti
lagu KEKIRI-KEKANAN lagu RnB dari Ambon.. tapi wadow !! lagunya aneh bangeet..
tidak keren n gaul lagi, sudah di '"bajak" sama artisnya kandidat pilwako
kotamobagu..ckckckckc. ahh pusing amat si amat aja ngga pernah pusing !!.