Puteri Yang Menjadi Berkah Keluarga
Bulan Desember 2010, Saat masi kerja sebagai Fasilitator PNPM Lingkungan Mandiri Pedesaan , saya meluangkan waktu untuk mengikuti tes CPNS kabupaten Bolaang Mogondow Timur. Akhir Desember 2010 nama muncul di koran dengan judul nama nama yang lulus seleksi CPNS Pemkab Bolaang Mongondow Timur. Ada rasa haru luar biasa, senang sekaligus mematahkan mitos bahwa seleksi cpns 'butuh modal' dan ternyata tidak berlaku setidaknya untuk saya pribadi. Hati teramat senang dengan puji syukur menyampaikan informasi ini ke kedua orangtua yang saat itu berada ada di Tidore. Dan beberapa hari kemudian saya pun di resain (bahasa lain dari kata pecat) sebagai Fasilitator PNPM LMP karena di anggap telah lulus dalam seleksi CPNS 2010.
Bulan Juni 2011 saya menikah , dan sebagai Kepala Keluarga baru cukup gerah menunggu Kapan NIP CPNS terbit bahkan sudah di tes ulang. Upaya perjuangan untuk mendapatkan Hak selaku warga negara yang telah mengikuti dan Lulus seleksi CPNS. Perjuangan yang panjang di iringi aksi bersama kawan kawan senasib. Rasa Galau dengan ketidak pastian nasib di tambah sang isteri tercinta belum juga ngidam, sungguh penantian doble yang luar biasa.